Krisis Iklim Bukan Ramalan, Tapi Kenyataan yang Sedang Terjadi

Dr. Anne Braakmann-Folgmann, seorang ilmuwan dari Universitas Tromso, telah  mengungkapkan bahwa Gunung Es raksasa A23a di Antartika sedang mengalami  proses pencairan dan hanyut di lautan. Gunung es monumental ini pertama  kali terlepas

Gelombang panas, banjir bandang, kebakaran hutan, dan cuaca ekstrem bukan lagi sekadar berita dari belahan dunia lain. Indonesia kini merasakannya langsung. Dari Jakarta yang kian tenggelam hingga sawah-sawah di Nusa Tenggara yang gagal panen karena kekeringan berkepanjangan, krisis iklim sudah menjadi kenyataan pahit yang kita hadapi bersama.

Namun sayangnya, kesadaran kolektif terhadap krisis ini masih rendah. Banyak kebijakan pembangunan masih mengedepankan eksploitasi alam ketimbang kelestarian jangka panjang. Hutan terus ditebang, emisi karbon meningkat, dan kebiasaan konsumtif masyarakat terus memicu degradasi lingkungan.

Pemerintah memang telah meratifikasi berbagai perjanjian internasional, mulai dari Paris Agreement hingga komitmen net-zero emission. Tetapi pertanyaannya: sejauh mana komitmen itu benar-benar diwujudkan di lapangan? Apakah kita hanya berhenti pada seremoni dan retorika?

Lebih buruk lagi, masih ada sebagian elite yang menyangkal realitas krisis iklim demi kepentingan ekonomi jangka pendek. Padahal, setiap hari yang berlalu tanpa aksi nyata akan memperparah kerusakan dan menyempitkan peluang generasi mendatang untuk hidup layak.

Epilog Editorial

Krisis iklim bukan masalah masa depan—ia adalah bencana hari ini. Editorial ini menyerukan kesadaran bersama: bahwa menjaga bumi bukan pilihan, melainkan kewajiban moral. Pemerintah harus berani melangkah lebih konkret, masyarakat harus sadar akan perannya, dan dunia usaha harus bertanggung jawab atas jejak ekologis mereka.

Kita mungkin tak bisa membalikkan waktu, tapi kita bisa menentukan arah. Mari berhenti menunda, dan mulai bergerak—sebelum yang tersisa hanya penyesalan di bawah langit yang menghangus.

Related Posts

Ibu Rumah Tangga di Semarang Sukses Jadi Pengusaha Keripik Tempe Beromzet Ratusan Juta, Kisahnya Viral

Semarang, 11 Agustus 2025 — Kisah sukses seorang ibu rumah tangga bernama Sri Wahyuni (38) dari Semarang viral di media sosial setelah usahanya memproduksi keripik tempe berkembang pesat hingga menghasilkan…

ASEAN Perkuat Blok Ekonomi Digital dengan DEFA, Tantang Dominasi Uni Eropa

ASEAN kini bergerak cepat mengonsolidasikan kekuatan digital regionalnya, tepat ketika Uni Eropa juga memimpin regulasi digital global. Dengan ambisi tinggi lewat Digital Economy Framework Agreement (DEFA) dan inisiatif pembayaran digital,…

You Missed

Intuisi – Yura Yunita: Perasaan yang Tak Bisa Didustakan

Setapak Sriwedari – Maliq & D’Essentials: Filosofi Kehidupan dalam Musik

Bali United Tumbangkan Persela Lamongan di Laga Sengit

PSM Makassar Tampilkan Keperkasaan Saat Menaklukkan Persikabo 1973

Widuri – Bob Tutupoly: Cinta Manis yang Menawan

Bing – Titiek Puspa: Lagu Cinta Lawas yang Abadi