Dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang penuh ketidakpastian, Bank Indonesia (BI) terus mengoptimalkan cadangan devisa dan kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas ekonomi domestik. Peran cadangan devisa sebagai penyangga eksternal semakin penting, sementara kebijakan moneter diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.Infobank News
📊 Cadangan Devisa: Penyangga Eksternal yang Kuat
Pada akhir Juni 2025, posisi cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar USD 152,6 miliar, sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Angka ini setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor .akses.ksei.co.id+3Bank Indonesia+3Infobank News+3akses.ksei.co.id+3Infobank News+3Bank Indonesia+3
Kenaikan cadangan devisa ini didorong oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penerbitan obligasi global pemerintah. BI menilai posisi cadangan devisa yang memadai mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makroekonomi serta sistem keuangan.Bank Indonesia+3Trading Economics ID+3Bank Indonesia+3Trading Economics ID+2Infobank News+2Bank Indonesia+2
💰 Kebijakan Moneter: Menjaga Stabilitas dan Mendorong Pertumbuhan
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi domestik, BI telah melakukan penurunan suku bunga acuan sebanyak empat kali sejak September 2024. Pada 16 Juli 2025, BI menurunkan suku bunga 7-day reverse repo rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%, sejalan dengan proyeksi sebagian besar ekonom. Langkah ini bertujuan untuk meredam dampak pelemahan permintaan domestik dan perdagangan global yang lesu .Reuters+1Bank Indonesia+1
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa BI tetap terbuka untuk penurunan suku bunga lebih lanjut, mengingat inflasi yang terkendali dan stabilitas nilai tukar rupiah yang terjaga. BI juga menyambut baik kesepakatan tarif dengan Amerika Serikat yang mengurangi tarif impor Indonesia dari 32% menjadi 19%, yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja ekspor dan prospek ekonomi secara keseluruhan.
🔄 Sinergi Cadangan Devisa dan Kebijakan Moneter
Cadangan devisa yang kuat memberikan ruang bagi BI untuk melakukan intervensi di pasar valuta asing guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Selain itu, cadangan devisa juga berfungsi sebagai buffer dalam menghadapi guncangan eksternal, seperti ketegangan perdagangan global dan fluktuasi harga komoditas.E-journals Universitas Mulawarman
Kebijakan moneter yang akomodatif, seperti penurunan suku bunga, diharapkan dapat mendorong investasi dan konsumsi domestik, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi. Sinergi antara cadangan devisa yang memadai dan kebijakan moneter yang tepat menjadi kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah dinamika global yang terus berubah.
📈 Prospek Ekonomi ke Depan
BI mempertahankan proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia untuk tahun 2025 dalam kisaran 4,6% hingga 5,4%. Proyeksi ini didukung oleh prospek ekspor yang tetap terjaga, surplus neraca transaksi modal dan finansial, serta persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan imbal hasil investasi yang menarik .Trading Economics ID+2Infobank News+2Bank Indonesia+2
Dengan menjaga cadangan devisa yang kuat dan melaksanakan kebijakan moneter yang responsif, Indonesia berada pada posisi yang baik untuk menghadapi tantangan ekonomi global dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.Infobank News