
13 Juli 2025
Malang — Kampung Warna-Warni Jodipan, yang dahulu merupakan kawasan padat penduduk dengan citra kumuh, kini menjelma menjadi salah satu ikon wisata kreatif dan berkelanjutan di Jawa Timur. Berkat inisiatif mahasiswa dan kolaborasi masyarakat lokal, kawasan ini menjadi contoh sukses revitalisasi lingkungan berbasis seni dan partisipasi warga.
Dinding rumah-rumah dicat dengan warna mencolok dan penuh motif mural artistik, menjadikannya latar favorit untuk swafoto wisatawan domestik maupun mancanegara.
Daya Tarik Estetika dan Edukasi
Selain keindahan visual, Jodipan kini dilengkapi dengan jalan-jalan kecil bertema, seperti lorong pelangi, jembatan kaca, dan taman bacaan. Setiap sudut mengangkat tema budaya lokal dan lingkungan hidup.
“Ini bukan sekadar tempat foto, tapi juga tempat belajar soal kolaborasi dan kesadaran sosial,” ujar Lestari (34), pengunjung dari Yogyakarta.
Gerakan Hijau dan Daur Ulang
Kampung Jodipan juga aktif dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas. Warga memanfaatkan botol bekas, kaleng, dan limbah plastik untuk dijadikan ornamen dan kerajinan tangan yang dijual ke wisatawan.
Bahkan beberapa rumah memiliki kebun vertikal dan sistem pengolahan air hujan sederhana, sebagai bagian dari edukasi pengunjung tentang ekowisata urban.
Dampak Ekonomi Nyata
Menurut data pemerintah setempat, jumlah pengunjung meningkat hampir 200% sejak 2022. UMKM lokal seperti warung kopi, toko souvenir, dan penyewaan kostum tradisional tumbuh pesat. Ratusan warga kini mendapat penghasilan tetap dari sektor pariwisata kreatif ini.
Kesimpulan
Transformasi Kampung Warna-Warni Jodipan menunjukkan bahwa wisata tidak harus mahal atau mewah untuk menarik perhatian dunia. Kolaborasi warga, edukasi lingkungan, dan semangat seni bisa mengubah wajah kota menjadi lebih hidup dan inspiratif.